Article,  Culture,  KDrama

Industri Drama dan Film Korea

SUKAKOREA.COM – Apakah kamu pernah menonton Tokyo Love Story, atau bahkan drama Oshin? Masih ingat tentang populer nya drama/film yang berasal dari India, telenovela dari Amerika Latin, serta genre vampire dan kungfu nya film-film dari Hongkong? Kalau iya, berarti kemungkinan kamu anak generasi 90’an. Lalu apa hubungannya Film dan Drama tersebut dengan situs SukaKorea.com ini?

Pada tahun 90’an, Film dan Drama negara-negara Asia Timur yang populer di Indonesia adalah Drama Negeri Sakura. Kurang terdengar sama sekali Artis dari Negeri Ginseng, Korea Selatan. Kenapa sekarang justru sebaliknya, demam KPOP, dan pencinta drama korea dimana-mana, mengalahkan Drama dan Film dari Jepang, India, Taiwan/Hongkong, dan Amerika Latin?

Terdapat istilah untuk gerakan gelombang pengaruh korea ini, yaitu Hallyu Wave. Ini adalah istilah diberikan untuk gerakan tersebarnya budaya pop Korea secara global dan mendunia di berbagai belahan negara sejak tahun 1990-an. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan segala kebudayaan Korea. Gelombang Korea tersebut juga meliputi kesadaran global akan berbagai aspek kebudayaan Korea Selatan termasuk diantaranya film dan televisi (khususnya “K-dramas”), K-pop, Bahasa Korea, serta masakan Korea.

Drama Korea

Drama Korea merupakan penyebab dari awal mulainya Hallyu di berbagai negara. Penduduk Korea Selatan suka menonton drama dan film serta mendengarkan musik. Perusahaan TV Korea mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan beberapa di antaranya yang mencetak kesuksesan, yang lalu kemudian diekspor ke luar negeri.

Drama televisi yang memicu terjadinya Hallyu antara lain, Winter Sonata, Dae Jang Geum, Stairway to Heaven, Beautiful Days dan Hotelier. Alur ceritanya yang kuat, jalan cerita yang bervariasi dan sulit ditebak, serta akting dari para pemeran yang dapat dengan mudah menangis secara natural menyebabkan banyak penduduk Asia yang melihat drama Korea menjadi terenyuh hatinya. Selain dari itu, cerita yang ditampilkan sangat sesuai dengan budaya masyarakat Asia pada umumnya, seperti konsep mengenai cinta sejati, pengorbanan, dan konsep kehidupan lain. Konsep-konsep cerita yang digambarkan dalam drama Korea tersebut tidak bertentangan terlalu jauh dengan konsep kehidupan yang ada pada masyarakat Asia pada umumnya, sehingga lebih mudah diterima di masyarakat. Pada akhirnya faktor-faktor tersebut menjadikan drama Korea lebih mengena bagi masyarakat Asia dibandingkan dengan drama dari Barat.

Film Korea

Film Korea, bersama drama dan musik pop (KPOP), merupakan produk utama Hallyu yang dinikmati tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara. Pada awalnya, film Jepang dan film Hongkong serta film-film Taiwan mendominasi bioskop di Asia, namun dengan kehadiran Hallyu, mulai tersaingi oleh film Korea. Film produksi Korea Selatan dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan genre yang bervariasi sehingga menarik banyak penonton.

Pengaruh drama Korea

Populernya drama Korea di stasiun televisi Indonesia terjadi setelah drama negara Asia lain seperti Taiwan dan Jepang diputar. Berbagai stasiun televisi Indonesia mulai menayangkan drama produksi Korea Selatan setelah RCTI yang mempelopori pemutaran drama Endless Love (Autumn in My Heart). Para sineas drama di Korea mulai menyadari daya jual drama Korea sangat tinggi di negara-negara tetangganya sehingga produksi serial mereka menjadi komoditas ekspor. Puncaknya terjadi saat serial Winter Sonata diputar di Jepang, Tiongkok, Taiwan dan Asia Tenggara. Sejak saat itu istilah “Hallyu” atau “demam Korea” muncul. Dari tahun 2002-2005 drama-drama Korea melankolis yang populer di Asia termasuk Indonesia antara lain:

  • Endless Love
  • Winter Sonata
  • Love Story in Harvard
  • Glass Slippers
  • Stairway to Heaven
  • All In
  • Hotelier
  • Something Happened in Bali, dan
  • I’m Sorry, I Love You

Apabila kalian belum menonton drama tersebut, tidak ada salahnya mengenang kembali, drama-drama populer, yang menjadi ikon pembuka jendela dunia tentang konten drama yang berasal dari Korea Selatan.

Drama komedi romantis muncul berikutnya, antara lain

  • Full House,
  • Sassy Girl Chun Hyang,
  • Lovers in Paris,
  • Princess Hours,
  • My Lovely Sam Soon,
  • My Girl,
  • Hello! Miss, dan
  • Coffee House.

Genre drama berlatar belakang sejarah ikut mencetak rating tinggi, antara lain drama

  • Dae Jang Geum,
  • Queen Seon Deok,
  • Hwang Jini,
  • Jumong.

Rupanya wabah dari hallyu atau gelombang Korea ini kemudian berdampak yang sangat bagus pada industri pariwisata Korea Selatan. Banyak lokasi syuting drama Korea yang terkenal pada akhirnya menjadi objek pariwisata yang digemari para turis untuk dikunjungi. Tentu dengan semakin banyak turis yang mendatangi Korea selain berimplikasi terhadap bertambahnya devisa negara juga dapat sekaligus lebih mendekatkan secara emosional antara Korea dengan turis.

Di kemudian hari, akan lebih banyak orang yang merasa dekat dengan negara Korea dan pelan-pelan akan memunculkan rasa sense of belonging, hal itu sejalan dengan eksistensi keberadaan situs ini, SukaKorea.com 🙂