Culture,  Lifestyle

Budaya Sopan Santun dan Kebiasaan Orang Korea

SUKAKOREA.COM – Dimanapun kita berada maupun saat sedang bersosialisasi, sopan santun tetap perlu dijaga. Apalagi kalau lawan bicara kita berasal dari negara yang berbeda sehingga budaya sopan santunnya juga pasti berbeda dari yang kita terapkan sehari-hari. Korea adalah salah satu negara yang menganut paham konfusianisme, tentu dengan adanya pengaruh kepercayaan tersebut, sopan santun yang berlaku di Korea akan berbeda dengan Indonesia. Sebagai contoh, membungkukkan badan kepada orang yang lebih tua di Korea adalah salah satu bentuk sopan santun. Apabila hal itu tidak dilakukan, maka sikap tersebut dianggap tidak sopan atau membangkang kepada orang tua.

Lain halnya dengan Korea, mencium tangan orang yang lebih tua adalah salah satu hal yang lazim dilakukan di Indonesia. Memperlihatkan kaki telanjang saat bertamu ke rumah orang lain juga termasuk perbuatan yang tidak sopan di Korea. Oleh karena itu, wajib memakai kaos kaki pada situasi tersebut. Di Indonesia, masuk ke rumah orang dengan menggunakan kaos kaki bisa saja membuat si tuan rumah jadi berpikir apakah rumahnya kotor dan mungkin bukan hal yang sopan untuk dilakukan. Masih banyak lagi bentuk sopan santun yang ada di Korea seperti di bawah ini.

1. Sopan santun di tempat umum
Pernahkah melihat orang Korea buang ingus sembarangan di jalan? Kebanyakan dari mereka pasti memakai tisu untuk membersihkan ingusnya, baik itu di jalan maupun di restoran. Hal ini karena orang Korea menganggap membuang ingus sembarangan adalah hal yang sangat tidak sopan. Memang pada realitanya hal ini tidak bisa digeneralisasi, tetap saja pasti ada satu dua oknum Korea yang tidak peduli dan tetap membuang ingus sembarangan. Namun hal itu tidak terjadi dengan bersendawa. Bersendawa masih dianggap biasa saja di Korea.

Biasanya Ajossi yang sering melakukan hal ini baik di tempat-tempat umum apalagi di restoran dan tempat minum seperti Suljib. Tidak hanya bersendawa, membuang ludah sembarangan juga bukan hal yang tidak sopan di Korea. Membuang ludah di jalan adalah hal yang paling sering ditemui di Korea. Makanya jangan heran kalau jalan di Korea dipenuhi ludah di setiap sudutnya. Di samping itu, fenomena laki-laki saling merangkul bahu maupun wanita bergandengan tangan adalah hal yang wajar di Korea. Di jalan-jalan terutama di Seoul banyak ditemukan fenomena ini. Bagi orang Korea, ini adalah bentuk kasih sayang antar sesama. Fenomena laki-laki saling merangkul bahu dan sesama wanita saling berpegangan tangan ini mungkin akan sangat jarang ditemukan di Indonesia

2. Sopan santun pada saat di meja makan

Mengobrol saat di meja makan, mengunyah sambil menimbulkan suara adalah hal yang tidak sopan di Korea. Tidak hanya itu saja, ada banyak sekali sopan santun di meja makan Korea seperti misalnya tidak boleh mengangkat mangkuk sup saat sedang makan, dan tidak boleh menancapkan sumpit ke dalam mangkuk nasi karena ini sama saja seperti sedang berdoa untuk orang mati. Mengayun-ayunkan sumpit saat sedang makan adalah perilaku yang tidak sopan juga dan bila selesai makan, sendok dan sumpit harus diletakkan di sebelah mangkuk, yang berarti tanda selesai makan. Apabila diletakkan di atas mangkuk sup, maka itu artinya belum selesai makan.

Lalu orang Korea tidak boleh mendahului orang yang lebih tua saat makan. Mereka harus menunggu orang tertua di meja makan tersebut mengambil sumpit dan memulai makanannya, baru mereka bisa makan. Tentunya hal ini banyak dijumpai di drama Korea bukan?


3. Berprilaku di depan orang yang lebih tua atau senior

Seperti yang sudah diungkit pada bagian pembuka, membungkukkan badan saat bertemu dengan orang yang lebih tua adalah bentuk sopan santun yang harus dilakukan. Sebenarnya tidak hanya badan saja, hanya dengan menundukkan kepala maupun melihat ke bawah juga dapat dilakukan. Di dunia kerja, orang Korea terkenal untuk minum-minum bersama saat kelar kerja atau bisa juga disebut dengan Hwesik apabila acara tersebut dibuat oleh kantor. Namun tentu tak menutup kemungkinan untuk merencanakan minum bersama dengan kolega kantor diluar acara kantor.

Saat sedang minum dengan para senior baik di tempat kerja, orang Korea harus memiringkan badannya ke sebelah kanan sambil menenggak minuman tersebut. Namun sebelumnya, orang yang lebih muda harus memposisikan gelas mereka sedikit di bawah gelas orang yang lebih tua saat akan cheers. Yang lebih muda apalagi maknae harus mengisi gelas seniornya atau orang yang lebih tua di meja tersebut. Tidak hanya mengisi gelas minuman, Maknae juga diharuskan memiliki good sense yaitu dengan bertanggung jawab atas makanan semua orang. Dalam dunia pekerjaan di Korea, Maknae memang memiliki tugas yang sangat berat. Selain itu, apabila senior di tempat kerja menawarkan gelas berisi minuman, maka yang lebih muda tidak boleh menolak tawaran tersebut.


4. Sopan santun saat bertamu ke rumah orang Korea

Tentunya bukan hal asing di Indonesia apabila kita harus melepas sepatu saat sedang memasuki rumah orang lain. Di Korea pun hal ini juga dilakukan, namun uniknya melepas kaos kaki adalah hal yang tidak sopan sehingga saat bertandang ke rumah orang Korea, selalu pakai kaos kaki ya. Wanita biasanya suka memakai heels, flat shoes atau sepatu sendal yang tidak memerlukan kaos kaki. Dalam keadaan tersebut, tuan rumah akan menyodorkan sendal rumah untuk dipakai sebagai pengganti kaos kaki.

Saat bertamu ke rumah orang Korea, dan duduk lesehan di lantai, sebaiknya tidak menyelonjorkan kaki apalagi kalau ada orang yang lebih tua di rumah tersebut. Itu perbuatan yang tidak sopan. Ada baiknya juga apabila membawa beberapa buah tangan saat bertamu ke rumah orang Korea. Lalu apabila bertamu ke rumah orang Korea yang baru saja pindahan, akan lebih baik apabila kita membawa sesuatu seperti tisu toilet, deterjen maupun peralatan yang nantinya bisa dipakai oleh si empunya rumah.

5. Kebiasaan lainnya

Menanyakan umur, tinggi badan dan berat badan kepada orang lain khususnya kepada wanita juga dianggap tidak sopan karena hal itu sangat rahasia di Korea. Jadi saat pertama kali bertemu orang Korea, lebih baik tidak menanyakan hal tersebut. Menuliskan nama seseorang dengan pulpen merah bertanda menginginkan seseorang itu mati karena warna merah di Korea juga memiliki makna kematian. Selain itu, Korea percaya bahwa angka 4 adalah angka kematian. Makanya tidak pernah ditemukan lantai dengan angka mengandung unsur 4 di semua gedung di Korea.